Pagi ini sepertinya sama sepeti pagi kemarin dan kemarinnya lagi.
Aku adalah karyawati di Perusahaan Kemitraan swasta, aku bekerja di bagian staff finance yang tak perlu kujelaskan bagaimana caraku bekerja, tentu kalian paham.
Disini di kota Tangerang, kota dimana aku berjauhan dengan orang tua dan keluargaku.
Tinggal di kontrakan yg hanya ada tiga ruangan. Ruang tamu, ruang tengah yg aku anggap itu sebuah kamar dan yg terakhir adalah dapur yg bersebelahan dengan kamar mandi.
Sekarang aku berusia 22 tahun hampir 23 tahun dimana untuk ukuran cewe umur segitu adalah umur merasa was - was tentang jodoh.
" Dek kapan kita bisa dateng ke Purwokerto ? "pertanyaan pak Dodi yg aku tau arahnya ingin bertanya kapan aku melepas masa lajang.
" Iya kapan - kapan pak, tapi kalo mau kasih amplop sekarang Deka terima dengan ikhlas pak hehe.." jawabanku agar bisa mengalihkan obrolan.
" Ahh kamu ini, nikah itu enak gausah lama - lama dipendingnya " obrolan Pak Dodi yang makin membuatku risih.
" mmm iya pak, Deka mau ke pantry dulu pak mau bikin kopi ngantuk niih " kujawab sambil berjalan meninggalkan pak Dodi, lebih tepatnya ingin kabur.
Aku bukannya tak ingin melepas masa lajang, di jaman sekarang cewe seusiaku ada yang sudah sibuk mengurus suami dan bahkan anak. Aku juga kadang merasa iri dengan mereka. Tapi bagaimana mau menikah, pacarpun aku nggak punya walaupun banyak cowo yg sekarang dekat denganku. Tapi hatiku masih ada dia.
Dia sebut saja dengan " Rama "
Anak Pena
Jumat, 11 September 2015
Jumat, 31 Juli 2015
( Masih ) Tokoh Yang Sama
SORE yang kurasa tak inginku hentikan..
Sama seperti sore sebelum ini, Tiga dan dua tahun yang lalu ketika aku menunggunya di persimpangan jalan,
Sama seperti sore sebelum ini, Tiga dan dua tahun yang lalu ketika aku menunggunya di persimpangan jalan,
Kamis, 17 Juli 2014
?
Hidup bahkan aku tak tau apa arti sebuah hidup, yang ku tahu hidup adalah sesuatu yang sekarang aku jalani.
terlalu berlebih rasanya jika aku menerjemahkan dengan sesuatu yang sama dengan kata bahagia,
dan terlalu kurang rasanya jika aku hanya mengartikan hidup dengan kata kesedihan.
hidup tak melulu soal pertemuan, ada kata selamat tinggal yg tak pernah lupa untuk mengakhiri.
Kehidupan yang kutahu adalah sebuah masalah, tapi setiap masalah selalu ada jalan akhir yang bernama penyelesaian.
Bukankah setiap bunga akan mekar setelah terkena goncangan ?
mekar dengan mahkota yang hangat setelah tersiram air hujan dan tempaan angin.
lalu dimanakah adanya kehidupan yang berjalan tanpa ada masalah ?
Ada kalanya kita goyah, kita tak tau apa yang harus kita lakukan,
kita jatuh hingga tak tau bagaimana cara untuk bangkit,
tapi bukankah ketika kita terjatuh itu kesempatan kita untuk bersujud ?
terlalu berlebih rasanya jika aku menerjemahkan dengan sesuatu yang sama dengan kata bahagia,
dan terlalu kurang rasanya jika aku hanya mengartikan hidup dengan kata kesedihan.
hidup tak melulu soal pertemuan, ada kata selamat tinggal yg tak pernah lupa untuk mengakhiri.
Kehidupan yang kutahu adalah sebuah masalah, tapi setiap masalah selalu ada jalan akhir yang bernama penyelesaian.
Bukankah setiap bunga akan mekar setelah terkena goncangan ?
mekar dengan mahkota yang hangat setelah tersiram air hujan dan tempaan angin.
lalu dimanakah adanya kehidupan yang berjalan tanpa ada masalah ?
Ada kalanya kita goyah, kita tak tau apa yang harus kita lakukan,
kita jatuh hingga tak tau bagaimana cara untuk bangkit,
tapi bukankah ketika kita terjatuh itu kesempatan kita untuk bersujud ?
Kamis, 27 Maret 2014
Wanita Abu - abu
Hujan pagi ini begitu menyejukan, setelah kemarau menemani tiga bulan terakhir.
Aku masih membiarkan tubuhku bermanja dengan tempat tidurku, hanya mataku yang terlihat bergerak.
Dalam diamku pikiranku kian melayang jauh bebas, teringat ketika aku masih berumur sembilan tahun tepatnya duabelas tahun yang lalu. Aku hanya gadis polos yang menatap cermin dg pandangan kosong, saat itu aku seorang diri di rumah berteman dengan suara jam dinding yang terdengar begitu jelas di telingaku.
Ruangan yang luas tak banyak benda di dalamnya jauh dari kata indah dan rapi, maklum di rumahku tidak ada sesosok ibu yg ada hanya pria berjenggot dan berkumis, hidung mancung dan berbadan kurus dialah ayahku.
Dua tahun setelah perceraian ibu dan ayahku, aku dan kakak perempuanku dirawat oleh ayahku rasanya seperti anak yang hilang kendali, tapi ayah selalu meyakinkan kami kalau dia bisa mengerjakan apa yang ibu kami biasa lakukan,
" Ayah bisa melakukan apapun yang biasa ibu lakukan, ayah bisa masak, ayah bisa cuci piring, ayah bisa menyanyikan lagu sebelum kalian tidur, kalian percaya kan sama ayah ?" terdengar suara ayah menahan tangis
Aku masih membiarkan tubuhku bermanja dengan tempat tidurku, hanya mataku yang terlihat bergerak.
Dalam diamku pikiranku kian melayang jauh bebas, teringat ketika aku masih berumur sembilan tahun tepatnya duabelas tahun yang lalu. Aku hanya gadis polos yang menatap cermin dg pandangan kosong, saat itu aku seorang diri di rumah berteman dengan suara jam dinding yang terdengar begitu jelas di telingaku.
Ruangan yang luas tak banyak benda di dalamnya jauh dari kata indah dan rapi, maklum di rumahku tidak ada sesosok ibu yg ada hanya pria berjenggot dan berkumis, hidung mancung dan berbadan kurus dialah ayahku.
Dua tahun setelah perceraian ibu dan ayahku, aku dan kakak perempuanku dirawat oleh ayahku rasanya seperti anak yang hilang kendali, tapi ayah selalu meyakinkan kami kalau dia bisa mengerjakan apa yang ibu kami biasa lakukan,
" Ayah bisa melakukan apapun yang biasa ibu lakukan, ayah bisa masak, ayah bisa cuci piring, ayah bisa menyanyikan lagu sebelum kalian tidur, kalian percaya kan sama ayah ?" terdengar suara ayah menahan tangis
Selasa, 24 Desember 2013
tahun ke-9
Sore itu,
ketika hujan menerobos turun ke bumi, memaksa terik utk berlari menjauh
saat itu aku berumur 9th,
berdiri di depan cermin dg pandangan kosong, berdiri dg tegak walaupun lemah.
tangan kecil itu diam - diam mengusap air yg jatuh dari pelupuk matanya.
dia adalah aku si mungil yang tak tau apa - apa,
namun berani utk bermimpi, mimpi kecil namun berat utk menjadi nyata.
iya, saat itu aku berdiri di bangku Sekolah Dasar
dan saat itu aku tau bahwa diumur 9th adalah saat dmn seorang anak butuh kasih sayang kedua orang tua,
masih perlu tatapan sayang dan sentuhan kehangatan,
semua itu terdengar asing bahkan tak ku kenal,
Hari - hariku sama seperti anak" yg lain, bermain, belajar, bercanda gurau tak ada beda sedikitpun,
yang berbeda hanyalah ketika aku berada di rumah,
ketika hujan menerobos turun ke bumi, memaksa terik utk berlari menjauh
saat itu aku berumur 9th,
berdiri di depan cermin dg pandangan kosong, berdiri dg tegak walaupun lemah.
tangan kecil itu diam - diam mengusap air yg jatuh dari pelupuk matanya.
dia adalah aku si mungil yang tak tau apa - apa,
namun berani utk bermimpi, mimpi kecil namun berat utk menjadi nyata.
iya, saat itu aku berdiri di bangku Sekolah Dasar
dan saat itu aku tau bahwa diumur 9th adalah saat dmn seorang anak butuh kasih sayang kedua orang tua,
masih perlu tatapan sayang dan sentuhan kehangatan,
semua itu terdengar asing bahkan tak ku kenal,
Hari - hariku sama seperti anak" yg lain, bermain, belajar, bercanda gurau tak ada beda sedikitpun,
yang berbeda hanyalah ketika aku berada di rumah,
Rabu, 20 November 2013
Rasa Abadi ( Wanita ini )
Hembusan angin sore ini seperti sedang meratapi kisahku,iya kisahku tentang cinta yang tiada henti
kisah dari seorang wanita yang sangat biasa untuk dilihat
ketulusan hatinya berbalik dg wajahnya,
Tapi hati ternyata belum mampu menghadirkan sesosok cinta,
cinta yang hangat, manis dan menyejukan.
Terlalu sering baginya merasa hilang arah,
sakit, pedih, pahit, hambar berkecamuk di dalamnya,
Cinta yang hadir seperti menghembuskan angin surga yang mengantarkanku pada pintu neraka,
jadi dimana letak cinta itu berada ?
dia bukan sedang mencari tapi sedang menanyakan ketulusan,
Cinta abadi akankah hanya ada di Dongeng ?
dia bukan tidak percaya akan cinta abadi, dia hanya merasa takut terbodohi oleh cinta sesaat
Kapan cinta itu datang ?
dia bukan tak sabar menanti dia hanya lelah menunggu
Tuhan,
Penguasa rasa abadi jika memang hanya cinta abadi yang kau mau dari kaumMu,
maka hembuskanlah rasa itu padaku,
aku lelah menghirup angin surga yg hanya sesaat ku dapati,
Jumat, 13 September 2013
My Job
Aloooo aloooo..
Perkenalkan gw seorang wanita berumur 20th (saat ini), berkacamata mins (2), (2.25) (saat ini).
berambut panjang tertutup jilbab,
Pekerjaan sebagai staff Finance di salah satu kantor kemitraan di Tangerang,
sesuai pekerjaan, setiap hari gw berhadapan dengan makhluk yg teramat sabar dan ga bosen" bwt bertatap muka sama gw, dia adalah *jejreeeeng --> monitor komputer
Perkenalkan gw seorang wanita berumur 20th (saat ini), berkacamata mins (2), (2.25) (saat ini).
berambut panjang tertutup jilbab,
Pekerjaan sebagai staff Finance di salah satu kantor kemitraan di Tangerang,
sesuai pekerjaan, setiap hari gw berhadapan dengan makhluk yg teramat sabar dan ga bosen" bwt bertatap muka sama gw, dia adalah *jejreeeeng --> monitor komputer
Langganan:
Postingan (Atom)